Rabu, 07 Desember 2011

R O B O T in pyramid GIZA


Piramida yang ada di Mesir sampai sekarang masih menyimpan banyak misteri yang belum bisa diungkap sepenuhnya oleh para ahli, piramida tersebut tetap berdiri kokoh selama ribuan tahun. Tapi kali ini sebuah robot telah dibuat secara khusus untuk masuk ke Piramida Agung Giza lebih dalam. Robot yang jadi bagian dari Proyek Djedi, sebuah proyek yang sudah berjalan tahunan, akan menjelajah ke tempat yang tidak terjangkau oleh robot sebelumnya. Robot ini akan masuk ke dalam ruangan yang tak terjamah selama 4.500 tahun.

Ruangan yang akan dimasuki tersebut adalah kuburan sang Ratu yang letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja. Kuburan Raja terletak lebih dekat dengan pintu keluar agar rohnya bisa dengan mudah menemukan jalan ke alam baka.












SEBUAH robot dibuat secara khusus untuk masuk ke Piramida Agung Giza lebih dalam. Robot yang jadi bagian dari Proyek Djedi, sebuah proyek yang sudah berjalan tahunan, akan menjelajah ke tempat yang tidak terjangkau oleh robot sebelumnya. 

* Robot ini merupakan bagian dari Proyek Djedi.
* Robot penjelajah ini dilengkapi dengan kamera serat optik berukuran mini untuk melihat ke berbagai sudut yang sulit.
* Robot ini akan masuk ke ruang kuburan sang Ratu di dalamPiramida yang letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja.
* Robot ini dibuat oleh para peneliti dari Universitas Leeds bekerja sama dengan Dessault (perusahaan penerbangan asal Prancis) dan Scoutec (perusahaan robotika asal Inggris).
* Tugas robot tersebut akan memeriksa kekuatan batu dengan menggunakan satelit ultrasonik. Selain itu, robot ini bisa mengeluarkan mikrobot berdiameter 0,7 inci.
Agar tidak mengubah permukaan batu piramida yang sensitif, robot dilengkapi dengan roda nilon dan serat karbon.



Ruangan yang akan dimasuki tersebut adalah kuburan sang Ratu yang letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja. Kuburan Raja terletak lebih dekat dengan pintu keluar agar rohnya bisa dengan mudah menemukan jalan ke alam baka.
Robot penjelajah dilengkapi dengan kamera serat optik berukuran mini untuk melihat ke berbagai sudut yang sulit. Robot ini dibuat oleh para peneliti dari Universitas Leeds bekerja sama dengan Dessault (perusahaan penerbangan asal Prancis) dan Scoutec (perusahaan robotika asal Inggris).
Tugas robot tersebut akan memeriksa kekuatan batu dengan menggunakan satelit ultrasonik. Selain itu, robot ini bisa mengeluarkan mikrobot berdiameter 0,7 inci.
Agar tidak mengubah permukaan batu piramida yang sensitif, robot dilengkapi dengan roda nilon dan serat karbon.
“Semua robot dibuat sehingga kerusakan yang diakibatkan bisa sangat minimal. Roda yang baru ini tidak mencengkeram, tapi menggelincir di atas permukaan batu,” Shaun Whitehead, Mission Manager berkata pada TechNewsDaily.
Robot baru ini akan jadi robot ketiga yang pernah berusaha menjelajah kubur Ratu. Ekspedisi dengan robot pertama mendapati pintu besar yang terkunci. Robot kedua mendapati pintu lagi di balik pintu besar pertama tersebut. Dengan mikrobot dan bor, robot ketiga ini diharapkan bisa melewati halangan serupa.





Sebuah gabungan dari gambar lantai Piramida Besar ditampilkan. Hieroglif merah yang terlihat.

Gambar mengungkapkan hieroglif ditulis dengan cat merah yang belum dilihat oleh mata manusia karena pembangunan piramida. Gambar-gambar juga meluncurkan rincian baru tentang dua pin tembaga membingungkan tertanam di salah satu disebut "pintu rahasia."

Diterbitkan dalam Annales du Layanan Des de l'Egypte Purbakala (ASAE), gambar dari tanda-tanda dan grafiti bisa membuka rahasia arsitektur monumen itu membingungkan.

"Kami percaya bahwa jika hieroglif bisa diuraikan mereka bisa membantu Mesir Kuno bekerja keluar mengapa poros misterius dibangun," kata Rob Richardson, insinyur yang merancang robot di University of Leeds,. Penelitian ini disponsori oleh Mehdi Tayoubi dan Richard Breitner dari proyek Dassault Systèmes mitra di Perancis.

"Saya mendedikasikan seluruh hidup saya untuk mempelajari rahasia Piramida Besar. Tujuan saya adalah untuk akhirnya menemukan apa di balik pintu-pintu rahasia," kata Zahi Hawass, Menteri Mesir Negara Urusan Kepurbakalaan, Discovery News dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Dalam upaya untuk memecahkan misteri, Hawass mendirikan proyek Djedi, misi internasional bersama Mesir, yang bernama setelah pesulap yang Khufu berkonsultasi ketika merencanakan tata letak piramida ini.

"Saya memilih tim Djedi selama kompetisi yang saya terkoordinasi untuk memilih robot terbaik untuk menjelajahi shaft dalam Piramida Besar," kata Hawass.

Robot menang, dirancang oleh Universitas Leeds, memang pergi lebih jauh dari orang yang pernah sebelumnya dalam piramida.

Proyek ini dimulai dengan eksplorasi dari poros selatan, yang berakhir pada yang disebut "pintu Gantenbrink itu."

Robot itu bisa memanjat di dalam dinding poros sambil membawa "ular mikro" kamera yang dapat melihat sekitar sudut.

Tidak seperti ekspedisi sebelumnya, di mana gambar kamera hanya diambil menatap lurus ke depan, kamera bendy cukup kecil untuk muat melalui lubang kecil di batu "pintu," peneliti memberikan pandangan yang jelas ke ruang luar. Ini pada waktu itu bahwa kamera dikirim kembali gambar 4.500 tahun tanda.

"Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab bahwa gambar-gambar meningkatkan," kata Richardson Discovery News. "Mengapa ada tulisan di ruang ini Apa yang dikatakan menulis Tampaknya ada sebuah batu memotong tanda di samping angka:??? Mengapa tidak dipotong sepanjang garis ini" Roberston bertanya-tanya.

Para peneliti juga mampu meneliti dua pin tembaga terkenal tertanam di pintu ke ruang yang hanya pernah sekilas dari depan sebelumnya.

"Bagian belakang kembali kurva pin pada diri mereka sendiri. Mengapa Apa? Tujuan pin ini? Loop tampak terlalu kecil untuk melayani tujuan mekanik," kata Richardson.

Informasi baru menolak hipotesis bahwa pin tembaga menangani, dan mungkin menunjuk ke tujuan yang hias.

"Juga, bagian belakang pintu dipoles jadi pasti penting. Itu tidak terlihat seperti itu adalah sepotong batu yang kasar digunakan untuk menghentikan puing-puing masuk ke poros," manajer proyek misi Shaun Whitehead, perusahaan eksplorasi Scoutek Inggris, kata.

Robot Djedi diharapkan untuk mengungkapkan lebih banyak pada bulan-bulan berikutnya.

Perangkat ini dilengkapi dengan berbagai alat yang unik termasuk miniatur "kumbang" robot yang bisa masuk melalui lubang berdiameter 19 mm, bor coring, dan perangkat ultrasonik miniatur yang dapat tekan pada dinding dan mendengarkan respon untuk membantu menentukan ketebalan batu.

Langkah berikutnya akan menjadi penyelidikan dinding ruang untuk memeriksa apakah pintu lain, seperti yang disarankan dalam eksplorasi 2002 hidup, atau blok yang solid dari batu.

"Kemudian kita akan mengeksplorasi poros utara," kata Richardson.






Tim ini telah berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan pada akhir 2011. Sebuah laporan rinci tentang temuan ini diharapkan akan diterbitkan pada awal 2012.


Sumber : http://my.opera.com/igun/blog/2011/11/05/r-o-b-o-t-in-pyramid-giza

Senin, 17 Oktober 2011

Robot dengan Wireless Color Camera


Membutuhkan robot mata-mata yang memberikan informasi gambar dan kondisi lingkungan ke laptop Anda? Yang dapat dikontrol jarak jauh dari laptop secara wireless. Ini adalah proyek semacam itu.

Bagian utama robot adalah:
1. Chassis dari mobil remote control 4WD
2. 2 DC motors untuk roda
3. DC motor driver dengan H-bridge
4. 1 mini stepper motor untuk memutar camera
5. Stepper motor driver menggunakan 2803
6. Mikrokontroler ATTiny2313
7. Wireless color camera
8. Transceiver 433 MHz
9. Radio AV Receiver beserta USB Receiver di laptop
10. Batery pack 9V

Robot ini mengirimkan video real time dari wireless camera, dan dikontrol jalannya oleh program di laptop. Aksi pengontrolan termasuk gerakan maju, mundur, belok kiri, belok kanan, dan putar camera (cw atau ccw). Jarak antara robot laptop tergantung jangkauan maksimum tranceiver (dalam proyek ini 100 m). Program mikrokontroler dengan bahasa C menggunakan CodeVision AVR dan Visual Basic untuk di laptop.

Kelebihan Arduino yang Menarik Minat


Arduino merupakan sistem mikrokontroler yang relatif mudah dan cepat dalam membuat aplikasi elektronika maupun robotika. Buktinya ada beberapa kursus robotika yang dulunya mengajarkan pemrograman AVR menggunakan bahasa C/C++, kini telah beralih ke pemrograman menggunakan Arduino.

Saking ‘mudah’-nya Arduino, ada golongan orang yang merasa anti dengan Arduino. Golongan ini menganggap Arduino adalah pembodohan karena tidak mengajarkan teknik yang mendalam tentang mikrokontroler dan pemrograman-nya. Pendapat ini tidak benar, karena kalau kita belajar pemrograman Visual Basic pun sebenarnya kita sedang belajar hal yang dipermudah oleh Microsoft – kita tidak belajar interupsi bios untuk membaca keyboard, mendalami memory VGA untuk menuliskan teks, mempelajari direct access harddisk untuk menyimpan database, dsb. Tetapi tidak ada yang menganggap Visual Basic sebagai pembodohan bukan? 

Ok, lanjutkan ke topik semula. Di bawah ini ada beberapa kelebihan yang membuat Arduino menarik minat hobbyist dan orang awam yang tertarik dengan elektronika.

  • Open Source
Hardware maupun software Arduino adalah open source. Artinya kita bisa membuat tiruan atau clone atau board yang kompatibel dengan board Arduino tanpa harus membeli board asli buatan Italy. Kalaupun kita membuat board yang persis dengan desain asli, kita tidak akan dianggap membajak (asalkan tidak menggunakan trade mark ‘Arduino’).


  • Tidak memerlukan chip programmer
Chip pada Arduino sudah dilengkapi dengan bootloader yang akan menangani proses upload dari komputer. Dengan adanya bootloader ini kita tidak memerlukan chip programmer lagi, kecuali untuk menanamkan bootloader pada chip yang masih blank.

  • Koneksi USB
Sambungan dari komputer ke board Arduino menggunakan USB, bukan serial atau parallel port. Sehingga akan mudah menghubungkan Arduino ke PC atau laptop yang tidak memiliki serial/parallel port.

  • Fasilitas chip yang cukup lengkap
Arduino menggunakan chip AVR ATmega 168/328 yang memiliki fasilitas PWM, komunikasi serial, ADC, timer, interupt, SPI dan I2C. Sehingga Arduino bisa digabungkan bersama modul atau alat lain dengan protokol yang berbeda-beda.

  • Ukuran kecil dan mudah dibawa
Ukuran board Arduino cukup kecil, mudah di bawah kemana-mana bersama laptop atau dimasukan ke dalam saku.

  • Bahasa pemrograman relatif mudah
Walaupun bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C/C++, tetapi dengan penambahan library dan fungsi-fungsi standar membuat pemrograman Arduino lebih mudah dipelajari dan lebih manusiawi. Contoh, untuk mengirimkan nilai HIGH pada pin 10 pada Arduino, cukup menggunakan fungsi digitalWrite(10, HIGH); Sedangkan kalau menggunakan bahasa C aslinya adalah PORTB |=(1<<2);

  • Tersedia library gratis
Tersedia library yang sangat banyak untuk menghubungkan Arduino dengan macam-macam sensor, aktuator maupun modul komunikasi. Misalnya library untuk mouse, keyboard, servo, GPS, dsb. Berhubung Arduino adalah open source, maka library-library ini juga open source dan dapat di download gratis di website Arduino.

  • Pengembangan aplikasi lebih mudah
Dengan bahasa yang lebih mudah dan adanya library dasar yang lengkap, maka mengembangkan aplikasi elektronik relatif lebih mudah. Contoh, kalau kita ingin membuat sensor suhu. Cukup membeli sebuah IC sensor suhu (misalnya LM35) dan menyambungkan ke Arduino. Kalau suhu tersebut ingin ditampilkan pada LCD, tinggal membeli sebuah LCD dan menambahkan library LCD pada program yang sama, dan seterusnya.

  • Komunitas open source yang saling mendukung
Software Linux, PHP, MySQL atau WordPress perkembangannya begitu pesat karena merupakan software open source dimana ada komunitas yang saling mendukung pengembangan proyek. Demikian juga dengan Arduino, pengembangan hardware dan software Arduino didukung oleh pencinta elektronika dan pemrograman di seluruh dunia. Contoh, interface USB pada Arduino Uno mengambil dari LUFA project. Library dan contoh-contoh program adalah sumbangan dari beberapa programmer mikrokontroler, seperti Tom Igoe, dsb.

Proyek Open Source Menggunakan Subyek "Robot Nao"


Kabar gembira buat para pecinta robotika. Robot humanoid Nao buatan Aldebaran, Perancis, akan dijadikan proyek open source. Source code untuk memprogram robot tersebut dalam waktu dekat dapat bebas diakses semua orang dan dimodifikasi sesuai keinginan.

Nao selama ini dikenal sebagai model robot humanoid yang cukup komprehensif. Sejak Sony menghentikan proyek robot anjing Aibo beberapa waktu lalu, komunitas robotik memilih Nao menjadi model. Misalnya dalam kegiatan kompetisi sepakbola robot RoboCup Soccer yang digelar secara rutin.

"Dengan pengalaman mengembangkan sistem embedded selama lima tahun, kami ingin berbagi middleware, core communication library, tools pengembangkan lintasplatform, dan modul-modul esensial buatan kami kepada para periset, pengembang, dan proyek-proyek baru dalam dunai robot humanoid," kata Bruno Maissonier, pendiri dan CEO Aldebaran dalam siaran pers yang dilansir situs Spectrum, IEEE, pekan lalu.


Memang belum ada rincian bagian mana apa saja yang akan dijadikan open source dan tetap dipertahankan menjadi propietary. Namun, secara keseluruhan, Aldebaran berkomitmen memberikan sebagian besar source code robot Nao kepada komunitas. Namun, untuk bisa mengutak-atik robot Nao tentu tetap harus membeli kepada Aldebaran. Di Indonesia, distribusi robot Nao dilakukan melalui World Robotic Explorer di Menara Thamrin. Konon, satu buah robot dibanderol sekitar Rp 300 juta.(tekno-kompas)